Kabuapten Bekasi, Nusantara Siber News – Dalam rangka pengendalian banjir, Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi ( DSDABMBK ) melaksanakan Normalisasi / Restorasi kali pembuangan dan sungai pembuangan di Kabupaten Bekasi.
Seperti Kegiatan Normalisasi/ Restorasi Sungai Kaliulu, Kalen Rasmi dan SP Pisang Batu, Kecamatan Cikarang Utara dengan Nomor SPMK PG.02.02/187.57/SPMK/PSDA/DSDABMBK/2024 pelaksana CV. Mutiara Dari Timur dan Konsultan Supervisi PT. Gumilang Sajati, dengan menyerap anggaran APBD Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp 1.970.628.900.

Kegiatan Normalisasi Restorasi Sungai Kalen Rasmi dengan Nomor SPMK PG.02.02/187.56/SPMK/PSDA/DSDABMBK/2024 pelaksana CV. Adzra dan Konsultan Supervisi PT. Gumilang Sejati dengan menyerap anggaran APBD Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp.983.452.800.
Kegiatan Normalisasi Restorasi Sungai SP Pisang Batu dengan Nomor SPMK PG.02.02/187.58/SPMK/PSDA/DSDABMBK/2024 Pelaksana PT. Mustika Adi Putra dan Konsultan Supervisi PT. Gumilang Sejati dengan menyerap anggaran APBD Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp.981.618.000.
Agung Mulya selaku Kepala Bidang (Kabid) Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi ( DSDABMBK ) Kabupaten Bekasi, mengatakan kegiatan normalisasi kali ini merupakan salah satu program dari Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk pengendalian banjir, karena menurutnya area sekitar lokasi sering terjadi banjir.
“Kita ada tiga kegiatan di sekitar lokasi ini, yaitu Normalisasi Kaliulu, Kalen Rasmi dan Pisang Batu. Dan dari ketiganya akan bermuara di Kali Ciherang. Jadi sudah menjadi tugas Pemkab Bekasi melalui DSDABMBK untuk melakukan program pengendalian banjir,”ucapnya,di lokasi kegiatan.09/05/2024
Selain melaksanakan kegiatan normalisasi kali pembuang, Agung juga meminta dukungan dari masyarakat dan para stakeholder sekitar untuk memperbaiki saluran-saluran lokal, karena aliran sungai banyak yang melewati perumahan dan permukiman penduduk, agar kegiatan normalisasi kali ini bisa berjalan maksimal.
“Selain itu yang menjadi permasalahan klasik disini adalah persoalan Bangunan Liar (Bangli) dan ini menjadi PR kita Pemkab Bekasi. Itu menjadi salah satu hambatan dalam kegiatan normalisasi, karena itulah perlunya bersinergi dan bersatu untuk memperlancar program normalisasi kali ini,”paparnya.
Dirinya pun mengaku siap berdiskusi dengan masyarakat yang mengklaim tanahnya jika terkena program normalisasi, tentunya dengan menunjukkan bukti administrasi yang kuat, karena program normalisasi kali ini tujuannya adalah mengembalikan trek sungai baik lebar dan panjangnya sesuai dengan kondisi awal.
“Tentunya harapan kami kegiatan normalisasi kali ini dapat meminimalisir terjadinya bencana banjir. Tahun ini juga akan ada sekitar 30 titik kegiatan normalisasi lagi. Jadi kita harus saling mendukung dan bersinergi agar kegiatan normalisasi kali ini bisa berjalan maksimal,”harapnya.
Kegiatan Normalisasi memiliki Panjang 4,8 KM dan Lebar antara 12 sampai 14 meter. Dengan harapan pasca kegiatan normalisasi kali ini, volume debit air bisa mengalir dengan maksimal menuju hilirnya.
Secara bertahap, DSDABMBK akan melakukan sosialisasi manfaat normalisasi kali kepada masyarakat.
“Kita harus berkoordinasi dengan instansi-instansi tersebut jika bukan kewenangan kita ya, karena kita tidak bisa melakukan pekerjaan di area itu. Jadi hal tersebut perlu kita sosialisasikan kepada masyarakat, dan mungkin akan ada masukan-masukan juga dari masyarakat,”tutup Agung (***)
BACA JUGA: Website Murah Hanya Rp 100 Ribu